PENGERTIAN KEPERCAYAAN DIRI
Pengertian Kepercayaan diri adalah salah satu aspek
kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya
diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang
realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikir
positif dan dapat menerimanya. Kepercayaan diri adalah bagian dari alam bawah
sadar dan tidak terpengaruh oleh argumentasi rasional. Ia hanya terpengaruh
oleh hal-hal yang bersifat emosional dan perasaan. Maka untuk membangun percaya
diri diperlukan suatu hal yang sama yaitu: emosi, perasaan, dan imajinasi.
Emosi, perasaan, dan imajinasi yang positif akan meningkatkan rasa percaya
diri. Sebaliknya emosi, perasaan, dan imajinasi yang negatif akan menurunkan
rasa percaya diri.
Thantaway dalam kamus bimbingan dan konseling (2005)
mengatakan percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang
yang member keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu
tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif serta
kurang percaya pada kemampuannya sehingga ia sering menutup diri.
Surya (2007) mengatakan bahwa kepercayaan diri adalah
suatu keyakinan bahwasanya akan berhasil dan mempunyai kemauan yang keras didalam
berusaha serta menyadari dan mencari nilai lebih atas potensi yang dimilikinya
tanpa harus mendengarkan suara-suara sumbang yang dapat melemahkan dirinya
sehingga nantinya dapat membuat perencanaan dengan matang. Hal tersebut sesuai
dengan pendapat Hakim (2002) bahwa kepercayaan diri dapat diartikan sebagai
suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kebutuhan yang dimilikinya dan
keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan
dalam hidupnya.
Kepercayaan diri merupakan kemauan untuk mencoba sesuatu
yang paling menakutkan bagi individu, dan individu tersebut yakin akan mampu
mengelola apapun yang timbul sesuai yang diharapkan. Kepercayaan diri itu
sendiri adalah kepercayaan yang berasal dari orang lain yang sangat bermanfaat
bagi perkembangan kepribadian individu tersebut. Seseorang yang mendapat
kepercayaan dari orang lain merasa dirinya dihargai, dihormati, dan merasa
dirinya bertingkah laku secara bertanggung jawab.
Sejalan dengan itu Angelis (2003) mengatakan bahwa
kepercayaan diri adalah keyakinan akan diri sendiri, berarti tidak meragukan
kemampuan dan mengetahui apa yang akan dilakukan, berani memulai sesuatu,
selalu membayangkan bahwa dirinya mampu mencapai hasil yang memadai serta kemampuan
untuk mengambil keputusan melalui permasalahan yang dikonsultasikan.
Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya
untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun
terhadap lingkungan/situasi yang dihadapinya.
Kepercayaan diri merupakan paduan sikap dan keyakinan
seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan (Soesarsono Wijandi, 1988).
Dalam praktek, sikap dan kepercayaan diri ini merupakan sikap dan keyakinan
untuk memulai, melakukan, dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang dihadapi.
Oleh sebab itu, kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme,
individualitas, dan ketidaktergantungan. Seseorang yang memiliki kepercayaan
diri cenderung memiliki keyakinan akan kemampuan untuk mencapai keberhasilan
(Zimmerer, 1996).
Kepercayaan diri bersifat internal, sangat relatif, dan
dinamis, dan banyak ditentukan oleh kemampuan untuk memulai, melaksanakan, dan
menyelesaikan suatu pekerjaan. Orang yang percaya diri memiliki kemampuan untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan sistematis, terencana, efektif, dan efisien. Kepercayaan
diri juga selalu ditunjukan oleh ketenangan, ketekunan, kegairahan, dan
kemantapan dalam melakukan pekerjaan. Dengan memiliki kepercayaan diri, seseorang
merasa dirinya berharga dan mempunyai kemampuan menjalani kehidupan,
mempertimbangkan berbagai pilihan dan mampu membuat keputusan sendiri.
Selanjutnya ditegaskan bahwa orang yang mempunyai kepercayaan diri dapat
menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang sesuai dengan tahap perkembangannya
dengan baik atau setidaknya memiliki kemampuan untuk belajar cara-cara
menyelesaikan tugas tersebut. Orang yang percaya diri mempunyai keberanian dan
kemampuan untuk meningkatkan prestasinya sendiri.
PROSES TERBENTUKNYA RASA PERCAYA DIRI
Proses Terbentuknya Rasa Percaya Diri merupakan sebuab
proses psikologis. Dalam perjalanan hidupnya manusia harus mengalami proses belajar.
Sikap dan perasaan seseorang juga mengalami perkembangan sejalan dengan proses
belajar yang dialami. Demikian juga halnya dengan rasa percayaan din pada
seseorang bukanlah suatu sifat turunan yang langsung dimiliki tanpa adanya
proses belajar.
Ketika masa kanak-kanak rasa percaya diri terbentuk
dengan adanya sikap penerimaan, penghargaan, dan kasih sayang dan keluarga. Namun
tidak berhenti sampai disitu saja, karena anak anak mengalami masa remaja,
dewasa dan seterusnya. Pada setiap masa ini lingkungan dan masalah yang
dihadapi juga benibah dan memberi andil bagi perkembangan kepribadian
seseorang. Bagaimana lingkungan memperlakukannya dan bagaimana cara dia
mengatasi masalah menjadi suatu acuan dalam menilai dm sendin sebagai orang
yang mampu atau tidak.
Sebagaimana yang dikatakan Lauster (1999) rasa percaya
diri dapat dibentuk lewat pendidikan dan pengalaman. Garry dan Thomas (dalam
Wirawan dan Kumara, 1991) lebih spesifik mengutarakan pengamh kemampuan dalam
mengatasi suatu masalah terhadap rasa percayaan diri seseorang. Dikatakan bahwa
hubungan antara kemampuan dan rasa percaya diri seperti suatu spiral bagi
pertumbuhan kepnbadian seseorang keduanya harus harus ada. Selanjutnya rasa
percayaan din akan mendorong suatu usaha untuk menguasai suatu kemampuan baru
dalam meraih prestasi.
Rasa percayaan diri akan membuat seseorang mudah menyesuaikan
dengan lingkungan baru, memiliki pegangan hidup yang kuat dan mampu
menyumbangkan potensinya. la juga mampu belajar dan bekerja keras untuk
mencapai kemajuan dan penuh keyakinan terhadap peran yang dijalaninya. Bahkan
menurut Byrne (1991) kepercayaan diri merupakan prediktor terbaik bagi
keberhasilan seseorang.
Penjelasan di atas secara ringkas dapat disimpulkan
bahwa terbentuknya kepercayaan diri dipengaruhi oleh:
Pengenalan fisik
Bagaimana seseiorang menilai dan menerima fisiknya. Penolakan terhadap
fisik yang dimiliki akan menimbulkan kekecewaan dan rasa rendah diri.
Pengenalan akan konsep diri
Pengertian mengenai siapa dan bagaimana dinnya menipakan landasan
terbentuknya rasa percaya din. Perasaan bahwa dirinya berharga dan memiliki
kemampuan mengatasi permasalahan yang ada akan mengarahkan untuk peningkatan
rasa percaya diri.
Penerimaan atau perlakuan lingkungan
Keluarga lingkungan sosial pertama dan yang paling berpengaruh dalam
pembentukan kepercayaan diri seseorang. Interaksi dengan lingkungan sosial yang
lebih luas juga turut membentuk kepercayaan diri.
PERKEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI
Buss dalam kumara (2001) menyatakan bahwa perkembangan kepercayaan
diri diawali dengan pengenalan diri secara fisik, bagaimana seseorang menilai
dirinya, menerima atau menolaknya. Selanjutnya menimbulkan rasa puas atau
sebaliknya rasa rendah diri dan hal ini akan mempengaruhi perkembangan mental
seseorang. Perkembangan konsep diri dan harga diri yang sehat akan berpengaruh
positif terhadap perkembangan kepercayaan diri.
Untuk menumbuhkan rasa percaya diri yang proporsional maka individu harus
memulainya dari dalam diri sendiri. Hal ini sangat penting mengingat bahwa
hanya individu yang bersangkutan yang dapat mengatasi rasa kurang percaya diri
yang dialaminya. Secara garis besar menurut Hakim (2002) terbentuknya rasa
percaya diri yang kuat melalui proses berikut:
- Terbentuknya kepribadian yang baik sesuai dengan proses perkembangan yang melahirkan kelebihan-kelebihan tertentu.
- Pemahaman seseorang terhadap kelebihan-kelebihan yang dimilikinya dan melahirkan keyakinan kuat untuk bisa berbuat segala sesuatu dengan memanfaatkan kelebihan-kelebihannya.
- Pemahaman dan reaksi positif seseorang terhadap kelemahan-kelemahan yang dimilikinya agar tidak menimbulkan rasa rendah diri atau sulit menyesuaikan diri.
- Pengalaman dalam menjalani aspek kehidupan dengan menggunakan kelebihan yang ada pada dirinya. (e-Jurnal)
Posting Komentar