Jenis-Jenis Motivasi
Jenis-jenis motivasi dapat dikelompokan menjadi dua jenis menurut
Malayu S.P. Hasibuan (2005), yaitu sebagai berikut:
Motivasi Positif
(Insentif positif)
Manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka
yang berprestasi baik. Dengan motivasi positif ini semangat kerja bawahan akan meningkat,
karena manusia pada umumnya senang menerima yang baik-baik saja.
Motivasi Negatif
(Insentif negatif)
Manajer memotivasi bawahannya dengan memberikan hukuman kepada
mereka yang pekerjaannya kurang baik (prestasi rendah). Dengan memotivasi negatif
ini semangat kerja bawahan dalam waktu pendek akan meningkat, karena takut
hukuman.
Penggunaan kedua motivasi tersebut haruslah diterapkan kepada siapa
dan kapan agar berjalan efektif merangsang gairah bawahan dalam bekerja.
Menurut Sardiman (2005), motivasi dibedakan atas 2 jenis yaitu:
Motivasi intrinsik
motivasi intrinsik adalah motif-motif (daya penggerak) yang
menjadi aktif dan berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karena dari
diri individu sudah terdapat dorongan untuk melakukan sesuatu.
Motivasi ekstrinsik
motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang menggerakkan seseorang
untuk melakukan sesuatu itu bersumber pada suatu kebutuhan yang harus dipenuhi.
Dari pendapat diatas dapat dikatakan bahwa motivasi yang berasal
dari dalam diri adalah motivasi intrinsik, sedangkan motivasi yang berasal dari
luar diri dalam melakukan sesuatu disebut motivasi ekstrinsik.
Sumber:
Sardiman, 2005, Interaksi dan motifasi belajar mangajar, Raja Grafindo Persada, Jakarta
Pengertian Motivasi Kerja
Terdapat beberapa Pengertian Motivasi Kerja menurut para
ahli. Pada dasarnya sebuah organisasi atau perusahaan bukan saja mengharapkan
para karyawannya yang mampu, cakap dan terampil, tetapi yang terpenting mereka
mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Oleh
karena itu motivasi kerja sangat penting dan dibutuhkan untuk mencapai
produktivitas kerja yang tinggi, sehingga tujuan daripada perusahaan dapat
tercapai. Karyawan dapat bekerja dengan produktivitas tinggi karena dorongan
motivasi kerja.
Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti “dorongan
atau daya penggerak”. Motivasi mempersoalkan bagaimana dapat memberikan
dorongan kepada pengikutnya atau bawahan, agar dapat bekerja semaksimal mungkin
atau bekerja bersungguh-sungguh.
Menurut Malayu S.P Hasibuan (2006) “bahwa motivasi adalah
pemberian daya pengerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar
mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya
upayanya untuk mencapai kepuasan”.
Motivasi berasal dari kata “motif”. Menurut Sardiman
(2007) mengemukakan bahwa: “kata
“motif”, diartikan sebagai daya upaya
yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Motif
dapat dikatakan sebagai daya
penggerak dari dalam
dan didalam sebjek
untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu
demi mencapai tujuan.
Bahkan motif dapat diartikan
sebagai kondisi intern
(kesiapsiagaan). Berawal dari kata
“motif” itu, maka
motivasi dapat diartikan
sebagai daya penggerak yang
telah menjadi aktif.
Motif menjadi aktif
pada saat-saat tertentu,
terutama bila kebutuhan
untuk menjadi tujuan
sangat dirasakan/mendesak”.
Menurut Moekijat dalam Malayu S.P. Hasibuan (2006) bahwa
“motif adalah suatu pengertian yang mengandung semua alat penggerak
alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia
berbuat sesuatu”. Hal ini senada dengan Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2008), mengartikan motivasi sebagai, “dorongan yang timbul pada diri
seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan
tujuan tertentu”.
Sedangkan Sardiman (2007) mendefinisikan motivasi sebagai
berikut: “Motivasi juga dapat dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu
dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan
perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari
luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh didalam diri seseorang”.
Motivasi ini hanya dapat diberikan kepada orang yang
mampu untuk mengerjakannya. Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2005), “memotivasi
ini sangat sulit, karena pemimpin sulit untuk mengetahui kebutuhan (needs) dan
keinginan (wants) yang diperlukan bawahan dari hasil pekerjaan itu”.
Motivasi kerja merupakan motivasi yang terjadi pada
situasi dan lingkungan kerja yang terdapat pada suatu organisasi atau lembaga. Pada
dasarnya manusia selalu menginginkan hal yang baik-baik saja, sehingga daya
pendorong atau penggerak yang memotivasi semangat kerjanya tergantung dari
harapan yang akan diperoleh mendatang. Jika harapan itu dapat menjadi kenyataan
maka seseorang akan cenderung meningkatkan semangat kerjanya. Tetapi sebaliknya
jika harapan itu tidak tercapai akibatnya seseorang cenderung menjadi malas.
Berdasarkan pembahasan tentang berbagai pengertian motivasi, maka dapat
disimpulkan bahwa motivasi kerja melingkupi beberapa komponen yaitu:
- Kebutuhan, hal ini terjadi bila seseorang individu merasa tidak ada keseimbangan antara apa yang dimiliki dan yang diharapkan.
- Dorongan, dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan perbuatan atau kegiatan tertentu.
- Tujuan, tujuan merupakan hal yang ingin dicapai oleh individu.
Seseorang yang memiliki tujuan tertentu dalam melakukan
suatu pekerjaan, maka ia akan melakukan pekerjaan tersebut dengan antusias dan
penuh semangat, termasuk dalam pencapaian cita-cita yang dinginkan. Dengan
demikian, antara minat dan motivasi mempunyai hubungan yang erat, karena
motivasi merupakan dorongan atau penggerak bagi seseorang dalam pencapaian
sesuatu yang diinginkan dan berhubungan langsung dengan sesuatu yang menjadi
minatnya.
Motivasi dapat dikatakan sebagai pendukung suatu
perbuatan, sehingga menyebabkan seseorang mempunyai kesiapan untuk melakukan
serangkaian kegiatan. Motivasi yang tinggi akan membangkitkan individu untuk
melakukan aktivitas tertentu yang lebih fokus dan lebih intensif dalam proses
pengerjaan dan sebaliknya, sehingga tinggi rendahnya motivasi terhadap diri
individu mampu membangkitkan seberapa besar keinginan dalam bertingkah laku
atau cepat lambatnya terhadap suatu pekerjaan.
Sehingga dari beberapa definisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa pengertian motivasi kerja adalah keseluruhan daya penggerak
atau tenaga pendorong baik yang berasal dari dalam (intrinsik) maupun dari luar
(ekstrinsik) yang menimbulkan adanya keinginan untuk melakukan suatu kegiatan
atau aktivitas dalam menjalankan tugas sebagai seorang karyawan. (e-Jurnal)
Posting Komentar